Tabloidmyloveislam– Pilkada serentak 2018 menjadi salah satu agenda besar bangsa Indonesia. Ratusan daerah di tingkat kabupaten, kota, dan p...
Tabloidmyloveislam– Pilkada serentak 2018 menjadi salah satu agenda besar bangsa Indonesia. Ratusan daerah di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi melakukan pemilihan pemimpin yang akan menentukan masa depan daerahnya dalam 5 tahun kedepan.
Tidak dapat diingkari, banyak umat yang mengalami kebingungan dalam menghadapi pilkada serentak 2018 ini. Pasalnya, tidak semua calon merepresentasikan umat Islam. Bahkan ada calon Muslim yang berpasangan dengan non Muslim.
Lantas, siapakah yang layak dipilih dalam pilkada serentak 2018 yang akan dihelat 3 bulan mendatang? Ustadz Abdul Somad Lc MA menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Jangan Pilih Pemimpin Kafir
Ustadz Somad menyampaikan nasihat agar umat Islam tidak memilih partai politik yang mendukung pemimpin kafir.
“Jangan memilih partai yang mendukung pemimpin kafir.” kata Ustadz Somad saat mengisi ceramah Subuh di Masjid Nurul Islam KPR1 Indah Kiat Perawang beberapa waktu lalu.
Pilih yang Paling Berkualitas
Jika dalam masing-masing calon terdiri dari kombinasi Muslim dan non Muslim, Ustadz Somad memberikan panduan agar umat memilih yang paling berkualitas.
“Pilihlah yang paling berkualitas.” katanya menerangkan.
Dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini menjelaskan cara mengenali pemimpin yang baik, lalu memutuskan untuk memilihnya.
“Gunakan telinga, dengar baik-baik. Pasang mata, tengok baik-baik. Gunakan hati untuk merenung. Inilah hati yang bercahaya.” terangnya gamblang.
Jangan Golput
Yang tak kalah pentingnya, Ustadz Abdul Somad melarang umat Islam golput dalam pilkada serentak 2018 ini. Golput, menurutnya, tidak menguntungkan siapa pun tetapi merugikan umat Islam.
“Jangan sampai golput. Karena golput tidak menguntungkan siapa-siapa, selain merugikan umat Islam.” tegasnya.
Apa yang dilakukan oleh para aktivis Muslim di bidang politik merupakan salah satu jihad. Ustadz Somad menyebutnya dengan jihad legislatif. “Kita berjihad di legislatif.” paparnya.
Setelah melihat, mendengar, dan mempertimbangkan dengan hati, Ustadz Abdul Somad menyarankan umat Islam untuk meminta petunjuk kepada Allah melalui shalat istikharah.
“Setelah itu lakukan shalat istikharah.” terangnya.
Tolak Politik Uang
Dalam mendirikan shalat istikharah, ada hal-hal yang bisa mengganggu turunnya petunjuk. Salah satu yang merusak shalat istikharah seorang Muslim, kata Ustadz Somad, adalah politik uang.
“Jangan rusak shalat istikharah kita dengan money politic.” tegasnya.
Dalam Islam, politik uang disebut juga dengan riswah. Nabi menjelaskan dalam haditsnya, pelaku dan penerima riswah (suap) dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya.
“Baca baik-baik. Pikir baik-baik. Nanti Allah berikan ilham. Kalau kau istiqamah, akan dapat ilham.” Pungkasnya
Sumber: Eramuslim.com
COMMENTS